–Traktor, mesin panen, dan aliran listrik jadi bekal baru petani Koltim dari kolaborasi pusat-daerah.
PIKIRANLOKAL.COM, KENDARI-Pagi itu, Desa Atolanu, Kecamatan Lambandia, Kolaka Timur, tampak tak biasa. Di tengah petak-petak sawah yang mulai menguning, sebuah panel listrik berdiri tegak. Di sekitarnya, deretan traktor baru berkilat. Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, bersama anggota Komisi IV DPR RI, Jaelani, meresmikan program Listrik Masuk Sawah (LMS) dan membagikan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk para petani.
Kolaborasi antara Pemda Kolaka Timur dan Jaelani ini dirancang untuk mengangkat pertanian daerah ke era modern. “Ini bukan sekadar program. Ini ikhtiar memastikan pangan kita berkelanjutan sekaligus memperkenalkan teknologi agar petani bekerja lebih cepat dan efisien,” kata Abdul Azis.
Jaelani, anggota DPR RI dari Sulawesi Tenggara yang dikenal vokal dalam isu pertanian, datang dengan paket aspirasi yaitu traktor roda empat, traktor roda dua, mesin panen padi (combine harvester), mesin pompa alkon, dan handsprayer.
“Koltim punya potensi besar. Dengan kebijakan dan anggaran dari pusat, kita bisa menjadikannya lumbung pangan modern,” ujarnya.

Bagi para petani, alsintan yang dibagikan bukan sekadar bantuan. Di lahan yang selama ini diolah manual, mesin-mesin itu berarti perubahan cara bekerja. Program LMS pun diharapkan memangkas biaya bahan bakar pompa air yang selama ini menjadi beban.
Acara peresmian juga diwarnai sesi dialog. Jaelani mendengar langsung keluh kesah petani seperti pupuk yang mahal, pasar gabah yang tak pasti, dan anak-anak muda yang enggan turun ke sawah. “Bantuan ini hanya awal. Aspirasi ini saya bawa ke pusat,” ujar Jaelani.
Sinergi pusat dan daerah ini diharapkan memicu modernisasi pertanian Kolaka Timur. Targetnya jelas, produksi pangan naik, pendapatan petani ikut meningkat, dan generasi muda kembali mau menggarap tanah.
Dari Atolanu, suara mesin yang meraung hari itu, terdengar seperti tanda inovasi pertanian Koltim mulai beralih, dari sistem konvesional ke modern.(ali).