Pemda Konawe “All Out” Suport Investasi PT SCM 50 Tahun ke Depan

PIKIRANLOKAL.COM, KONAWE – PT. Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), pemain baru namun besar di panggung nikel Sultra, menggelar media gathering di Konawe, Selasa (4/11) kemarin. Di hadapan para jurnalis, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan, perusahaan tambang nikel yang mengantongi izin 21.100 hektare itu mengukuhkan komitmennya. Bukan hanya beroperasi. Tapi juga berjejaring. Termasuk dengan media. Sementara Pemerintah Kabupaten Konawe menegaskan dukungannya.

Wakil Bupati Konawe, Syamsul Ibrahim, menjadi tokoh penting dalam forum itu. Di hadapan awak media, pria yang akrab disapa Bang Syam ini menyingkap banyak hal, dari dukungan politik hingga harapan sosial. Yang utama, dukungan penuh terhadap kelangsungan investasi PT.SCM, yang diperkirakan bertahan hingga lebih dari setengah abad.

“Saya yakin dan percaya investasi ini bukan hanya 30 tahun, tapi 50 tahun ke atas,” ujarnya.

Ia menuturkan, kontribusi PT.SCM terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) makin terasa, bukan hanya untuk Pemda Konawe, tapi juga Pemprov Sulawesi Tenggara.

Namun dukungan itu tak datang tanpa syarat. Bang Syam meminta manajemen PT.SCM membuka ruang dialog seluas-luasnya dengan masyarakat Routa, utamanya dalam hal pembebasan lahan dan pertanahan adat.

“Harus duduk bersama, bicara baik-baik. Saya yakin ada solusi,” katanya.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan PT.SCM untuk memberi ruang kerja lebih besar bagi tenaga lokal.

“Prioritaskan tenaga kerja lokal dari Konawe dan Konawe Utara,” tegas Syamsul Ibrahim.

Jalan ke Routa Kini Lebih Dekat

Di sisi lain, keberadaan PT.SCM juga ditandai dengan dampak pembangunan infrastruktur. Salah satu yang paling kentara: perbaikan akses jalan menuju Routa. Jarak yang dulu ditempuh belasan jam kini tinggal enam jam perjalanan. Bukti bahwa investasi tambang membawa efek domino.

Media Sebagai Mitra Strategis

Dari sisi perusahaan, Corporate Communication Merdeka Group, Tom Malik, menegaskan bahwa hubungan dengan media bukan sekadar soal ekspose publik, tapi juga kanal untuk menyerap aspirasi warga.

“Media gathering ini akan rutin kami lakukan. PT.SCM jadi motornya,” ujarnya.

Ditambahkan, PT.SCM yang merupakan anak perusahaan Merdeka Group baru mulai berproduksi pada 2023, namun berkomitmen untuk bertumbuh bersama daerah.

DPRD Konawe Siap “Pasang Badan”

Ketua DPRD Konawe, I Made Asmaya, juga hadir dan menyuarakan sikap lembaganya.

“Kami siap dukung. Kalau ada kendala dengan pemda, DPRD akan bantu. Asal, perusahaan juga penuhi kewajibannya,” tegasnya.

Nikel Rendah Kadar, Biaya Tinggi

Sementara itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT.SCM, Didik Fotunadi, mengurai tantangan teknis yang dihadapi. Meski memegang IUP seluas 21.100 hektare, baru 1.400 hektare yang bisa diolah sesuai IPPKH (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan).

Ore yang ditambang pun unik: lapisan limonit tebal dan berkadar rendah, sehingga harga jualnya di kisaran 13-14 dolar AS per ton.

“Operasional kami tinggi. Lokasi tambang di puncak gunung, jauh dari pantai,” ungkap Didik. Ia menambahkan, penebangan pohon pun dilakukan sesuai aturan yang ketat, dengan barcode untuk setiap batang pohon yang ditebang.

PPM: Dari Beasiswa hingga Infrastruktur

Tak hanya teknis tambang, PT.SCM juga menyusun Rencana Induk PPM (Program Pemberdayaan Masyarakat) untuk 5 tahun, berdasarkan stakeholder dan social mapping.

Senior Manager Community Affairs PT.SCM, Mangasa Erbang, menyebut berbagai program PPM: dari beasiswa pendidikan hingga pembangunan rumah ibadah, jalan, dan sarana olahraga.

“Tahun ini kami beri beasiswa kepada 40 mahasiswa dari Universitas Lakidende. Ke depan, akan ada beasiswa S2. Syaratnya ketat,” ujar Erbang.

Dari forum ini, tergambar arah masa depan Routa. Pertambangan, pembangunan, dan dialog sosial yang intens. Tinggal bagaimana komitmen dan komunikasi dijaga, agar Routa tak sekadar jadi ladang tambang, tapi juga kawasan berkembang. Dialog pun belum berhenti. Masih panjang. Masih jauh. Tapi semua dimulai dari sini, duduk bersama, antara perusahaan, pemerintah, media, dan warga.(ali).