 
             Redaksi
									
								
							
							
							
								Juli 23, 2025 5:27 am
								.
								2 menit membaca
									Redaksi
									
								
							
							
							
								Juli 23, 2025 5:27 am
								.
								2 menit membaca
							
						 
						-Transparansi, Akuntabilitas, dan Kualitas Jadi Sorotan di Forum Evaluasi Durawater Care
PIKIRANLOKAL.COM, KENDARI-Rabu pagi, 23 Juli 2025, salah satu ruangan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi saksi dialog penting, mengenai arah dan wajah pelayanan kesehatan jiwa di daerah ini. Duduk di barisan depan, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sultra, Rosni, S.E. Berbicara bukan sekadar sebagai legislator, tetapi sebagai suara kontrol terhadap sistem yang kerap luput dari sorotan publik.
Di hadapan jajaran manajemen RSJ dan sejumlah peserta Forum Komunikasi Publik dan Monitoring Evaluasi Durawater Care, Rosni memulai dengan satu premis, pelayanan kesehatan jiwa harus menyentuh sisi paling dasar dari kemanusiaan, bukan hanya urusan teknis medis semata.
“Transparansi dan akuntabilitas adalah pondasi dari kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik, termasuk di rumah sakit jiwa ini,” ujar Rosni.
Ia menekankan pentingnya keselarasan antara kebijakan layanan publik dan pelaksanaannya di lapangan, agar tak menjadi retorika kosong.
Acara itu dihadiri pula oleh Direktur RSJ Sultra, dr. Putu Agustian Kusumawati, yang tampak menyimak dengan serius setiap masukan yang disampaikan. Dalam sesi diskusi, Rosni mengingatkan agar evaluasi program seperti Durawater Care tidak berhenti pada laporan dan angka, melainkan benar-benar berdampak pada kualitas layanan yang dirasakan pasien dan keluarganya.
Politisi dari Fraksi Partai Bulan Bintang itu, juga menyoroti pentingnya ruang komunikasi yang sehat antara manajemen rumah sakit, tenaga medis, dan publik. Menurutnya, model rumah sakit jiwa ideal adalah yang terbuka terhadap kritik, serta adaptif terhadap perubahan kebijakan berbasis kebutuhan riil masyarakat.
“RSJ bukan menara gading. Ini institusi publik yang menyentuh kehidupan paling rentan. Maka penyelenggaraannya pun harus berpijak pada prinsip-prinsip keterbukaan dan tanggung jawab sosial,” katanya.
Bukan kali pertama Rosni bersuara soal layanan kesehatan di Sultra. Dalam beberapa agenda DPRD sebelumnya, ia konsisten mendorong peningkatan kualitas fasilitas dan kesejahteraan tenaga kesehatan. Namun di forum kali ini, sorotannya lebih tajam. Bagaimana institusi seperti RSJ bertransformasi dari tempat ‘penitipan’ menjadi ruang pemulihan yang benar-benar memanusiakan.
Kepada jajaran direksi rumah sakit, Rosni berpesan agar menjaga keberlanjutan pelayanan yang inklusif dan berkeadilan. Ia juga menekankan pentingnya sistem pengaduan publik yang efektif agar setiap keluhan tidak berakhir di ruang kosong birokrasi.(ali).